
Jazz Pasay, dengan rancangan yang terinspirasi dari budaya suku Asmat menampilkan busana santai casual dengan kemeja longgar dari bahan satin kuning mentega dan celana Bermuda beraksen kantong di kiri kanannya. Sebagai alternatif pelengkap busana, Jazz menambahkan kalung berjumbai berwarna senada.
Gaya busana bernafaskan etnik datang dari rancangan Dwi Iskandar dan Taruna Kusmayadi. Dwi menghadirkan celana jodhpur dengan aksen sulaman bergaris yang dipadukan kaos dan kemeja bertumpuk. Sedangkan Taruna, memberi tampilan berbeda pada blus longgar dengan aksen garis dan kalung bergaya etnik.
Lain lagi dengan Malik Moestaram yang memberikan tantangan bagi kaum pria untuk tampil lebih berani dengan pemilihan warna kontras. Atasan kemeja biru berwarna indigo, dipadukan dengan celana warna khaki beraksen kerut di bagian bawah. Tambahan belt motif bunga menimbulkan kesan menggelitik, namun unik.
Sisi maskulin seorang pria kuat ditampilkan Denny Wirawan. Celana jodhpur hitam kembali menjadi pilihan, dipadukan dengan atasan jaket dan dalaman blus ruffle. Ya, ruffle menjadi salah satu item yang banyak dikenakan pada busana pria, menghasilkan busana bergaya sedikit victorian.
Ruffle juga menjadi pilihan Ali Charisma untuk menampilkan sisi pria yang lebih dinamis. Jaket pas badan, dipadukannya dengan blus ruffle dan tambahan syal rajutan.
Sementara itu, garis busana klasik masih diusung Valentino Napitupulu dengan setelan jas yang elegan. Namun Valentino memberi sedikit sentuhan berbeda lewat aplikasi bahan glitter, aksen pada kerah dan padanan warna klasik seperti cokelat dan hitam dengan kemeja merah atau violet
0 komentar:
Posting Komentar